Memahami Esensi Peribadahan
Oleh Ahmadi
Pendahuluan
Seseorang melaksanakan peribadahan atau ritual
agama memiliki sudut pandang atau perspektif yang beraneka ragam, diantaranya :
1. Ibadah
dipandang sebagai kewajiban manusia hidup sebagai makhluk
2. Ibadah
dipandang sebagai pengabdian yang harus dilakukan sebagai makhluk
3. Ibadah
dilaksanakan sebagai bentuk pemujaan kepada yang Maha Kuasa
4. Ibadah
sebagai bentuk usaha mendapatkan sesuai sesuai dengan harapan dan keinginan
5. Ibadah
sebagai beban yang harus dilaksanakan sebagai manusia
6. Ibadah
dilaksanakan sebagai bentuk cinta dan usaha mendapatkan cinta dari yang Maha
Kuasa
Dari berbagai perspektif ibadah di atas, maka dalam
masyarakat seseorang beribadah memiliki motif dan orientasi yang
bermacam-macam.
Rumusan Masalah
Ibadah yang bagaimana, yang seharusnya kita
lakukan?
Pembahasan
Ibadah memiliki makna pengabdian, sedangkan secara
istilah ibadah adalah perbuatan yang dituntun oleh ajaran agama baik berbentuk
perintah maupun larangan untuk mendapatkan ridlo Allah SWT.
Dalam kenyataannya manusia memiliki tujuan-tujuan
tertentu dalam melaksanakan ibadah, ada yang hanya sekedar melaksanakan
kewajiban sebagai orang yang beragama, tanpa memahami esensi dan tujuan ibadah
itu sendiri. Ibadah yang dilakukan seperti ini akan terasa hambar bahkan
cenderung membebani hidup manusia itu sendiri.
Sering dalam hidup ini kita dihadapkan dengan
berbagai persoalan, sebagian terpecahkan dan sebagian lagi tidak terpecahkan.
Jika kita menghadapi persoalan yang kita anggap sulit, maka sebagian lari
kepada orang pintar(dukun), dan sebagian lagi menyerahkan persoalan kepada
Allah SWT, dengan berbagai macam doa dipanjatkan.
Jika seseorang mendapatkan pemecahan dari orang
pintar lantas orang tersebut percaya dengan apa yang dikatakan orang
pintar(dukun) dan beranggapan dukun tersebut mampu mengabulkan permintaannya
dan menyelesaikan persoalannya.
Sebagian lagi berdoa kepada Allah, lantas
permohonannya kemudian dimudahkan, lantas percaya kepada Allah, tetapi apakah
setiap doa dikabulkan?
Dalam masyarakat kita sering orang bahkan banyak
orang merasa doanya tidak dikabulkan Allah, kemudian menyalahkan Allah karena
selama ini telah banyak melaksanakan ibadah tetapi Allah tidak mengabulkan
doanya, kemudian putus asa dan tidak mau melaksanakan ibadah, karena merasa
tidak ada gunanya.
Oleh karena itu kita semestinya memahami maksud dan
tujuan ibadah.
Ibadah memiliki makna pengabdian. Dengan demikian
ibadah bukanlah sebuah transaksi dimana kita melakukan sesuatu ibadah dengan
maksud untuk mendapatkan sesuatu setelah kita melaksanakan ritual ibadah.
Sebagaimana Allah berfirman dalam QS Albaqarah 21 :
“Wahai manusia sembahlah Tuhanmu, yang telah
menciptakan kamu dan orang-orang sebelum kamu, supaya kamu taqwa.
Jadi tujuan ibadah adalah untuk menggapai derajat
Taqwa. Ketaqwaan bersifat dinamis, artinya tidak ada puncak taqwa, tetapi
ketaqwaan harus ditingkatkan secara terus menerus.
Manusia yang paling mulia di sisi Allah adalah yang
paling taqwa.
Sering seseorang jika sudah melaksanakan ibadah
merasa dirinya sudah taqwa kepada Allah, padahal taqwa adalah proses yang tidak
ada hentinya untuk ditingkatkan.
Taqwa adalah prestasi manusia dihadapan Allah SWT,
sehingga Allah berfirman dalam QS. Al-Hujurat:13 :
“......Sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah
adalah yang paling taqwa,.....”
Seseorang akan mendapatkan derajat taqwa jika
melaksanakan ibadah dengan penuh cinta dan keikhlasan. Sedangkan ibadah yang
dilaksnakan sembarangan tidak akan memiliki makna apa-apa bagi pelakunya.
Seseorang yang memiliki taqwa dan cinta tentu saja
akan melaksanakan ibadah dengan sebaik-baiknya sebagaimana Allah berfirman
dalam QS. Al-Mulk ayat 2:
“Yang menciptakan mati dan hidup untuk mengujimu
siapakah yang lebih baik amalnya?”
Penutup
Ibadah semestinya dilakukan dalam rangka
melaksanakan perintah Allah agar kita mendapatkan cinta dan ridlo-Nya, tentu
saja ibadah yang demikian hanya bisa jika dilakukan dengan sebaik-baiknya
berdasarkan ilmu dan pengetahuan secara syar’i.
Demikian sekelumit tulisan semoga bermanfaat dan
jika terjadi kesalahan, mohon maaf sebesar-besarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar